Badan pengawas obat dan makanan memerintahkan para petani dan peternak untuk mengurangi penggunaan antibiotik karena pemakaian dalam jumlah banyak bisa membuat orang menjadi kebal terhadap obat, termasuk antibiotik itu sendiri. Karena pada dasarnya antibiotik adalah senyawa yang berfungsi menghentikan kerja bakteri dalam tubuh, tetapi bisa jadi salah kaprah dalam penggunaan yang berlebihan.
Hewan-hewan peternak sebelum masanya disembelih harus tetap sehat dan terhindar dari penyakit, para peternak memberikan antibiotik. Sehingga banyak konsumen yang sadar dan mulai berburu daging yang bebas antibiotik dan himbauan pengurangan antibiotik ini semakin gencar.
Sefalosporin, obat yang biasa digunakan untuk mengobati pneumonia, infeksi kulit, meningitis, dan penyakit lainnya, mulai dibatasi penggunaanya pada ayam, babi, dan kalkun. Pada manusia, sefalosporin sebaiknya hanya sebagai ujung tombak atau upaya terakhir dalam mengobati suatu penyakit. Jangan dijadikan obat untuk penyakit yang ringan.
Meskipun penggunaan antibiotik dikurangi, Kristina Butts dari National Cattlemen's Beef Association mengungkapkan bahwa fungsi antiobiotik pada hewan adalah untuk kesehatan ternak itu sendiri, dan ternak yang sehat adalah kunci makanan yang sehat bagi manusia.
Besarnya keinginan masyarakat akan daging yang bebas antibiotik, mempengaruhi besar perubahan yang dilakukan. Banyak pasar dan restoran yang menyajikan makanan bebas antibiotik.
Referensi : Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar